Ini hanya sedikit catatan hati tanpa makna saja, buat selingan dan intermeso blogging. Tak perlu dianggap serius bila tak begitu suka tinggalkan saja hehehehe. Tadi pagi saya melihat bulan purnama indah, sebagai bentuk pengabadian saya jadikan se-sajak ucapan hati, lebih tepatnya curahan rasa dalam kata. Oke kop. :D
Bulan di ujung barat subuh ini berpijar terang bundar mengkilat, tegap seakan melayang 5cm di atas atap rumah. Merah kekuning memasuki fajar seperti bolam lampu di atas mimbar, dari balik jendela lantai tiga semua terlihat jelas, tapi yang namanya manusia takkan lengkap jika melihatnya saja tanpa merasakan hawa dinginnya.
Keluar sebentar, merasakannya merupakan hal menakjubkan dan luar biasa, dingin pagi yang tak biasa bersambung dengan ikatan kagum akan bulan bundar yang dari jauh itu terlihat besar. Manis terasa tak pernah habis, walau puasa nikmatnya tak hanya masuk kedada, sedikit turun keperut melenakan semua.
Hari ini fajar berbeda dari hari sebelumnya. Hari dimulai dengan mewah, mungkin Tuhan ingin sesekali memanjakan manusia, tapi ini bagi mereka yang tak melewatkannya bagi mereka yang mau merasakannya bagi mereka yang paham cara menikmatinya.
bulan temaram
BalasHapuswaduh bulan temaram kurang tau juga ya
Hapusyang jelas Purnama kemarin itu
kawan pengen punya blog yg kek gini tampilannya bagus...ane kurang mahir ngutak ngatik desain tampilannya
BalasHapuscaoba pake blogger aja bang
Hapusini pake template bawaan blogger
jadi gak perlu susah2
hehehe
terus navbarnya di hilangkan
ini puisi?
BalasHapusbingung juga mau di bilang puisi O.o
Hapusini kya tulisan biasa yang bersajak ya non
:D
Indahnya bisa menikmati bulan purnama saat langit cerah ...
BalasHapusSalam
:D
Hapussalam juga