Minggu, 28 November 2010

Mendung



Saat hati mendung tiada kira
Kabutnya nguap getarkan rasa
Tetesnya beku di ujung mata

Jelas gelap, lebih kuasa berkata

Tatkala terus berjalan
Pekat semakin mengerat
Badai terlanjur kalap menantang raga

Hampir tak tersisa
Tiada guna lagi alasan cinta

Mr. Han
Solo, 21 mei 2010

[kenangan Kepedihan]

Fatamorgana

kenangan itu hanya bayang, bermula dari hati ia terasa..
tepat di tengah pikiran ia tersimpan...

....jiwanya tertabur menggerakkan tangan...
melepas bubuk-bubuk khayalan membentuk garis-garis tangan, titik serta sentuhan.....

rasa,
sayang dan senang...
bahagia dan tenang,
membentuk bidang dalam arsiran,gelap dan terang
harap dan keajaiban
berusaha
memancing senyum dalam kerinduan...

By: Mr. Han

(Kata Kenangan Serta Harapan, seandainya bisa Aku Tetap Berharap)

Roman Hidup Gadis Remaja Senja)*_Dia Luar Biasa_

Gadis Remaja Yang Senja)*,
ketika cermin hidupnya tercurah pada lembaran kertas, jiwa hidupnya tertempel pada beragam kata,
semua rangkaian bernafas menjelma roman yang berharga.
Lika liku hidupnya penuh dahaga maupun lega, hakikatnya harta yang tak hilang termakan usia.

Roh ceritanya ajaib, luarbiasa tak terkira
penuh misteri dan tak dapat direka-reka

Sedih atau senang
manis dan pahit
seluruh rasa hidupnya membaur, meracik sedapnya bumbu-bumbu cerita
Tak hambar, tak kurang.
Lezatnya memancing Rindu di masa tua.

Ah memang,

kadar pas nikmat syukur takdir Tuhan Sungguh luar biasa.

)*___ [Hadiah Untuk Seseorang Yang Luar Biasa]


By: Mr Han.

Kamis, 25 November 2010

Senyum Bahagia

....entah apa yang ada, jelas yang juga ku harap...

apa sajalah, tetap aku selalu bangga dapat melihatnya...

jauh dekat pun sama saja, yang penting semuanya tetap sama.......

kesenangan pun tak mutlak yang kurasa, tapi juga senyum bahagianya....

berharap pun kewajaran, tidak pun tak apa, senang saja cukup lah bercita.........

jadi kenyataan? semoga saja lah itu pun tak apa....



.Pilihlah Itu Hidupmu.

.Hidup itu KUMPULAN pilihan.
.PILIH saja yang baik menurut HATI kecilmu.
jangan PIKIR kata-kata orang
toh mereka tak tahu dan tak merasakan HIDUPMU
mau diCACI atau diMAKI

biarkan saja. . ...

anggap saja ANGIN LALU
karena bisikan seperti itu hanya kan menelurkan KEBIMBANGAN.
sedang, semua harus dimulai dengan KEYAKINAN.
senang tak senang itu urusan meraka, asal kamu dapat KEBAHAGIAAN cukuplah berterima kasih dan memaafkan.
karena kita tak perlu marah untuk harga sebuah KEBAHAGIAAN.

Selasa, 19 Oktober 2010

Ketupat Lebaran

Menu spesial ketupat lebaran
Untuk kawan tersayang yang akan bertandang
Bulan lalu janji kan datang
Mencicip ketupat tuk maafan

Ketupat lebaran
Umurnya kelewat panjang
Telah lama menunggu kawan datang
Sekedar ingin lihat senyum menentramkan
Saat merasa ketupat buatan saat lebaran

Ketupat lebaran
Umurnya kelewat panjang
Menunggu saat lebaran
Akankah kawan datang?
Sekedar mecicip sesendok ketupat buatan
Sekedar ingin melepas rasa sayang

Ketupat lebaran
Sekedar ingin…
Walau sekali ketemu kawan
Kusiapkan serantang ketupat buatan
Kubawakan ketempat kawan berdiam
Sesuai alamat terakhir kawan beritakan
Tiada nomor, bukan perumahan
Tiada terlihat megah, tapi rumah keabadian
Yang ada hanya nama penunjuk pada batu nisan
Pada kawan …
Kubawakan serantang ketupat lebaran
Sekedar untuk maafan sebagai rasa sayang

Prasasti

Ribuan raga baring di bumi
memanggil kawan dari bawah kaki
jiwanya… dulu… menjemput mati
lukanya saksi tikaman belati
darahnya jatuh membentur prasasti
membentur kerasnya prasasti… di dalam hati

Prasasti hitamnya hari
Terlalu dalam menusuk
ngilunya berat, sakitnya seribu orang yang mati

Prasasti hitamnya hari
Terus lekat...
pada jiwa tak takut mati
pedihnya serat, apinya seribu orang pendiri

Prasasti hitamnya hari
Dulunya nekat... menyisakan ngeri...
raganya sekarat, senangnya seribu kali pesta sehari

Ketika itu, puncak nafas telah terlewat batas
tiada karma tapi sengsara
masih ber – urat serasa terikat
dan kala itu,...
puncak nafas benar-benar telah terlewat batas
warna hati seketika menjadi api
menyulut nadi-nadi untuk berdiri
menggerakkan urat menggenggam belati
berbaris rapi merampas kembali harga diri
dan berkata,” kami siap menjemput mati”
...
Hingga akhir, semua ini...
tersisa raga tertusuk duri
kan berdiri
tak sanggup lagi...
hatinya miris melihat negri
tangisnya bercucur dengan mata menyakitkan hati
jatuh....
mengendap di dasar prasasti
”kenapa begini... saat ini...!”



Dan aku, hanya tahu
warisan prasasti yang begini
terus disini
bercerita hari-hari
tertulis darah anak negri
tanpa sadar...
bahkan tak pernah sadar!
ada lubang kecil di dasar prasasti
prasasti tentang negri
Ia di hati...

Saat itu dan Saat ini

saat malam itu…..

aku dan sahabat karibku duduk santai di kursi panjang, saling bercerita keinginan akan harapan masa depan. membuatku sedikit tersenyum ketika mengingat kembali kenangan-kenangan, kemungkinan keberhasilan cita serta hayalan. yang waktu itu hanya pikiran kecil prestasi kami menantang zaman.

aku mulai mengantuk….

ia hanya tersenyum kecil, yakin kemenangan itu menanti kami di depan.

kami serius malam itu,

di temani pisang dan kopi manis hidangan spesial setelah berakhir UAN, berbagi janji dan saling menopang. semua rintangan dunia seakan menghilang, saat kami bercerita cita dan keinginan masa depan, malam itu.

saat bulan mulai berada di pucuk harapan, kami saling pamit tuk tidur dengan tenang.

Keesokannya,

saat purnama benar-banar indah untuk dipandang..

kami kembali berbincang di kursi panjang,

saat senggang, saat sedikit waktu masih bisa kami sisihkan tuk kembali berbagi pengalaman dan saling memberi rasa dalam kehidupan.

saat itu ia yakin, ia ceritakan angan-angan yang bagai layang-layang, terus kupandang matanya yang penuh keyakinan,serius kudengar ceritanya lalu perbincangan kami pun di tenggelamkan oleh malam. sambil berharap dan berangan-angan, berdoa agar khayalan menjadi kenyataan, senyum kami merekah kecil, dan terbuai dalam indahnya sebuah harapan.

beberapa malam sebelum kami harus saling pisah dan saling merelakan, demi pendidikan dan perbedaan tujuan, demi membangun kenyataan.

aku duduk sendirian menikmati pemandangan malam yang sebenarnya sedang tak dapat kurasakan.

saat itu,

hatiku benar-benar lagi tak karuan, ia tenang mendekat, melihat ke arah bulan. berbicara, menopang memberikan sedikit harapan akan arti sebuah perjuangan.

mengajarkanku arti hidup tanpa ada kebimbangan, ia ajarkan aku pula cara kerja TUHAN.

ini kenanganku bersama sahabat karib, berusaha membangun harapan jadi kenyataan.

hingga akhir dari semua ini, semua angan cita dan keinginan, satu persatu tumbuh sesuai harapan, menuju puncak kemenangan, di umurku yang terbilang muda, karena aku punya tujuan serta iman.

berkat meluangkan sedikit waktu mau berbagi dan mendengarkan.

tapi sebelumnya aku harus menerima kenyataan,

dengan sedikit rasa tak percaya, aku hanya mengharap kebenaran…..

TAHUN 2009, saat beberapa hari menjelang lebaran.

ia ke tempat tinggalku untuk kembali bertemu rindu, pas saat aku sedang ada kegiatan.

ia hanya menitip salam dan meninggalkan sebuah pesan.

DUA HARI SETELAH ITU

aku mendapatkan massage” Ia meninggal karena kecelakaan sebelum sempat bertemu sahabat yang selalu dikhawatirkan”

Aku sungguh menyesal….

cukuplah sebagai kenangan,

Akan ku bangkitkan harapan yang pernah kita janjikan…

dan sekarang

hampir lengkap semuanya menjadi kenyataan,

beginilah aku menerima kenyataan

berawal dari kursi panjang

CATATAN HATI BARA:3 April 2010

Mereka yang Terpinggirkan

“dimata mereka yang terpinggirkan aku melihat cahaya keberhasilan”(BaRa)

Mesti ada, dalam lika-liku hidup yang penuh kedahagaan, mereka orang yang terpinggirkan. di jauhi atau di musuhi, segala pernak pernik rasa hidup mesti pula di ecapnya, mulai manis yang tak seberapa hingga pahit yang memejamkan mata.
Langkanya….. mereka hanya beberapa. ..
HANYA BEBERAPA….

Di akui atau tidak merekalah yang nanti akan memimpin dunia.

Bara duduk manis bagai anak kecil waktu itu, hanya demi melihat interaksi sosial kecil yang akan menelurkan para bijaksana. Bersusah payahnya ia mendekati kawan-kawan seangkatannya, tak luput pula setiap kehadirannya, tak segan mereka melepaskan ungkapan lidah yag menusuk dada.
Beberapa saat ia menjauh, muram mengingat perlakuan hina pada dirinya.
Di saat itulah, hal menakjubkan terjadi…..

HAL yang BaRa tunggu dari tadi
Kesabaran tiada tara tersorot tulus dari kedipan mata, sorot yang mampu mendebarkan nadi dan hati. Hasrat yang mampu menggoncang dunia. Jika engkau didekatnya, engkau pasti akan TERKESIMA.
Kita yang melihat jarang mau merasa, bagaimana perasaan orang yang terpinggirkan dari ikatan kebutuhan dunia. Perasaan tak di anggap begitu menyakitkan, bahkan bisa menyulut dendam. Tapi mereka berbeda, perasaan seperti itu bagai mainan belaka, tempaan jiwa dan raga berkepanjangan, menyatu dalam balutan kesabaran hati. Dalam kurun waktu lama jika mereka bertahan, mereka lah orang yang lebih tau arti menghargai, yang lebih bijak menggunakan hati.
BaRa bukan menggurui, bukan pula sok mengerti….

Tapi hanya memberi sedikit nasehat jika memang masih punya hati….

Bagaimana jika engkau di hina dan di buang dari dunia tempatmu menetap hari ini. Sedih, marah, emosi? Bahkan engkau tak lebih baik dari mereka yang memiliki kesabaran tinggi, dari mereka yang telah terpinggirkan dari komunitas hidup duniawi.

MARI BERBAGI HATI
BaRa