Selasa, 19 Oktober 2010

Mereka yang Terpinggirkan

“dimata mereka yang terpinggirkan aku melihat cahaya keberhasilan”(BaRa)

Mesti ada, dalam lika-liku hidup yang penuh kedahagaan, mereka orang yang terpinggirkan. di jauhi atau di musuhi, segala pernak pernik rasa hidup mesti pula di ecapnya, mulai manis yang tak seberapa hingga pahit yang memejamkan mata.
Langkanya….. mereka hanya beberapa. ..
HANYA BEBERAPA….

Di akui atau tidak merekalah yang nanti akan memimpin dunia.

Bara duduk manis bagai anak kecil waktu itu, hanya demi melihat interaksi sosial kecil yang akan menelurkan para bijaksana. Bersusah payahnya ia mendekati kawan-kawan seangkatannya, tak luput pula setiap kehadirannya, tak segan mereka melepaskan ungkapan lidah yag menusuk dada.
Beberapa saat ia menjauh, muram mengingat perlakuan hina pada dirinya.
Di saat itulah, hal menakjubkan terjadi…..

HAL yang BaRa tunggu dari tadi
Kesabaran tiada tara tersorot tulus dari kedipan mata, sorot yang mampu mendebarkan nadi dan hati. Hasrat yang mampu menggoncang dunia. Jika engkau didekatnya, engkau pasti akan TERKESIMA.
Kita yang melihat jarang mau merasa, bagaimana perasaan orang yang terpinggirkan dari ikatan kebutuhan dunia. Perasaan tak di anggap begitu menyakitkan, bahkan bisa menyulut dendam. Tapi mereka berbeda, perasaan seperti itu bagai mainan belaka, tempaan jiwa dan raga berkepanjangan, menyatu dalam balutan kesabaran hati. Dalam kurun waktu lama jika mereka bertahan, mereka lah orang yang lebih tau arti menghargai, yang lebih bijak menggunakan hati.
BaRa bukan menggurui, bukan pula sok mengerti….

Tapi hanya memberi sedikit nasehat jika memang masih punya hati….

Bagaimana jika engkau di hina dan di buang dari dunia tempatmu menetap hari ini. Sedih, marah, emosi? Bahkan engkau tak lebih baik dari mereka yang memiliki kesabaran tinggi, dari mereka yang telah terpinggirkan dari komunitas hidup duniawi.

MARI BERBAGI HATI
BaRa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar