Rabu, 04 Juli 2012

4 bungkus Teh Anget

“aku bangga pada mereka sebagaimana mereka bangga padaku”~kopi susu~

Hujan turun sebentar, empat teh anget kita pesan, walau tak lama, cengkrama kita menambah besarnya arti persahabatan. Masih rintik-rintik kita nekat berjalan, bergerak cepat menuju kos di ujung gang. Sukses, hujan turun tepat saat kita duduk didalam kamar.

Sudah agak lama, sebenarnya aku ingin pamit pulang, hujan turun lagi perlahan terus-terusan menjadi tak karuan. Kita berkumpul, walau tak banyak yang dibicarakan, tawa itu sungguh menentramkan. Sesekali memuji kemampuanmu kawan, merasa tak enak kita saling bicara kekurangan. Kau katakan dengan tenang, kita itu bukan tuhan lengkap tanpa cela maupun perbuatan usang walaupun sesekali ada orang yang bakat sempurna tapi hidup ini tak kan menyenangkan bila kita bisa lakukan sendiri apa yang kita inginkan.

Sebenarnya aku paham, kita berbicara begitu hanya sekedar menyenangkan hati dari beragam kekurangan. Tapi yang kau katakan itu benar, makanya aku bangga pada setiap bakat yang tak kupunya ia ada padamu bagai dewa. Bagaimana aku memandang bangga padamu, mungkin begitu jugalah kau memandang bangga padaku. Kekurangan yang ada padaku terasa hilang bila bersamamu, malah menjadi bagian penting kemampuan baru yang kita idam-idamkan.

Teman, kau tau, kuharap kita dapat berkumpul bersama lagi seperti yang kita inginkan. Bersama dalam masa tua, membantu mewujudkan masing-masing harapan. Harapan yang kita ucapkan saat malam hari di atap kos dulu. :D ihirrr
aku rindu berkumpul lagi kawan
Solo, 17 agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar