Selasa, 31 Maret 2015

Saya Berbicara Personal Branding

"Menarik klien dengan Personal Branding"

Pas awal-awalnya saya masih belia dalam dunia kreatif, saya masih semangat-semangatnya ngikut sama yang namanya kegiatan komunitas, ataupun kumpul-kumpul temen sehobi juga. Awal saya mengenal branding saat itu masih awam sekali, pembahasan lebih lanjut pun masih sering terlontar ke perkara "personal branding".

Jaman itu, sampai saat ini juga maksud saya, bom bardir jejaring sosial masih kuat. Media mainstream tergeser fungsinya sedikit tergantikan samalaman facebook dan instagram, mempermudah para artist lokal menyebarkan karyanya secara sporadis dan militan, meraup fans sebanyak-banyaknya dari teman keteman dari link ke link. Al hasil sampai saat ini bahkan masih banyak yang bertahan dan mulai dikenal banyak orang.

Perlukah Personal Branding bagi seorang Artist?
Saya tidak yakin sepenting apa membangun personal branding bagi Artist lain, bagi saya itu adalah segalanya.

Banyak artist dengan kemampuan dan skill yang bagus harus jatuh, karena mereka tidak pernah bertemu dengan klien yang seharusnya, sebagian dari mereka yang mengakui kelemahan sebagai pemasar sudah pasti akan menyewa orang lain untuk
 menjualkan karyanya. 

Apa itu personal branding
Bagi kita yang di berikan nama sejak lahir, nama sebenarnya hanyalah julukan yang diberikan seseorang untuk mengidentifikasi. Sedangkan branding lebih tepatnya sebagai apa kita ingin di lihat, sebagai apa produk ingin di lihat, sebagai apa sesuatu ingin di kenal.

Personal branding di kalangan teman-teman saya kebanyakan bertujuan untuk menggaet calon klien, dengan memamerkan berbagai macam karya yang pernah mereka buat, di berbagai jejaring sosial, blog maupun devianart. Memperbanyak kenalan dan secara tidak langsung menanamkan nilai pada orang yang secara sengaja maupun tidak sengaja bertemu untuk percaya dengan kemampuan yang di milikinya.

Secara umum seperti itulah personal branding.

Mengarahkan Minat
Dengan banyaknya sampah informasi berhamburan di internet, bisa saja karya yang kita pajang hanya menjadi sebagian sampah data.

Jika kita menggunakan prinsip marketing yang baik, seharusnya kita menyediakan tempat tersendiri untuk feedback penikmat, membuat mereka dengan sukarela merekomendasikan karya kita pada teman-temannya yang lain

Setidaknya, "eh udah baca komik ini belum coba aja like fans pagenya di fb atau follow instagramnya".

Arahkan satu minat mereka ke satu tempat yang mudahh, dengan menggunakan akun instagram atau fasn page fb. dengan begitu kita setidaknya sudah mengikat sebagian minat mereka membesarkan branding anda.

Tips dan trik membangun Base jaringan dan branding 

1. Pergunakan sebaik-baiknya fanspage fb dan instagram sebagai ajang pamer karya, dua akun ini sangat berpengaruh, sedangkan blog dan deviantart sebagai situs minor saja.
2. Usahakan jangan memposting hal alai di fb pribadi kecuali itu untuk senda gurau.
3. Share lah tulisan tetang bidang yang digeluti, tips trik, pengalaman etc, (walaupun bukan milik sendiri) 
4. Selalu sisipkan halaman portofolio diblog.
5. Dengan yakin katakanlah siapa diri kita (about me), selalu sisipkan kontak yang bisa di hubungi.
Contoh
 "saya adalah jais seorang artis kelahiran pontianak, saat ini saya bekerja sebagai animator dan di waktu senggang menerima projek freelance untuk desain logo dan ilustrasi kaos. Beberapa hasil karya saya bisa di lihat di halaman portofolio, terima kasih telah berkunjung apabila ingin bertegur sapa dan memerlukan jasa saya silahkan hubungi XXXXXX"



2 komentar:

  1. Wah, jadi kepikiran buat beginian. Eh tapi buat apa (?) #mikir

    BalasHapus
    Balasan
    1. luamayan had
      kamu kan lumayan jago nulis

      buat aja itu

      Hapus